Pemodelan (Modelling) merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkkan oleh Albert Bandura. Bandura memperlihatkan bahwa penganut-penganut Skiner (teori belajar prilaku) hanya memberi penekanan pada efek-efek konsekuensi pada prilaku, dan tidak mengindahkan fenomena pemodelan, yaitu meniru prilaku orang laindan pengalaman vicarius, yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Bandura merasa bahwa sebagian besar yang dialami manusia tidak dibentuk dari konsekuensi-konsekuensi, melainkan manusia itu belajar dari suatu model.
Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara langsung secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Bandura (Arends, 1997:69) menulis:
"Belajar akan sangat menghabiskan waktu dan tenaga. dan bahkan berbahaya, jika manusia harus menggantunkan diri sepenuhnya pada hasil-hasil kegiatan sendiri. Untungnya, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari secara observasi melalui pemodelan dan observasi terhadap prilaku orang lain. Seseorang membentuk pengertian bagaimana melakukan tingkah laku baru, dan pada kesempatan berikutnya informasi yang telah
dikodekan tersebut berfungsi sebagai suatu pemandu untuk tidakan. Karena manusia dapat belajar dari contoh (model), setidaknya dalam bentuk yang mendekati, sebelum melakukan kegiatan (tingkah laku) tertentu, mereka terhindar dari melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu"
Menurut bandura ada empat (4) fase belajar dari model, yaitu fase perhatian (attentional phase), fase retensi ( retention phase ), fase produksi ( production phase), fase motivasi (motivational phase). Pada pengembangan model pengajaran, teori belajar sosial ini ppaling banyak memberikan sumbangan terhadap pengembangan model pengajaran langsung (directt instruction/ DI). Dengan demikian, aplikasi teori ini tercermin pada aplikasi model pengajaran langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Anda Telah meninggalkan Komentar pada Blog Kami